Menag: Haji Berkali-kali Harusnya Malu
JAKARTA - Tingginya animo umat Islam di Indonesia untuk menyempurnakan rukun Islam kelima, yakni melaksanakan ibadah haji menjadi catatan sendiri bagi Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.
Menurut Lukman, melaksanakan ibadah haji sangatlah baik, namun jika dilakukan berulang kali hakikatnya justru tidak baik, lantaran merampas kesempatan bagi orang lain untuk melakukan ibadah ke tanah suci.
"Saya menginginkan umat Islam Indonesia melakukan sebuah perubahan yang mengubah paradigma berpikirnya, kalau sudah berkali-kali haji itu seharusnya malu karena merampas kesempatan orang lain," terang Lukman saat berkunjung ke MNC Media, di Gedung Sindo, Jakarta Pusat, Selasa (3/2/2015).
Untuk ibadah haji tahun depan, sambung Lukman, kecuali petugas ibadah haji, jamaah haji reguler harusnya sudah memiliki rasa malu jika telah melakukan ibadah haji berkali-kali. "Karena kewajiban berhaji itukan hanya sekali," imbuh politisi PPP ini.
Saat ini, lanjut Lukman, Kementerian Agama telah berhasil melakukan perubahan rute perjalanan haji agar perjalanan dapat berjalan optimal.
"Kita ingin jika mendarat di Madinah pulangnya juga dari sana. Kalau menuju ke Madinah tapi mendarat di Jeddah akan memakan waktu lagi selama enam jam dengan menggunakan bus dan itu tidak optimal. Kita ingin semua satu pola dan itu telah disetujui oleh mereka," terang Menteri Lukman.
Terkait dengan jamaah haji usia lanjut, Lukman menegaskan akan memprioritaskan mereka. "Kita ingin kuota haji yang tersisa itu diisi oleh lansia, dan perlu juga dicemati, kita telah melakukan Muzakarah Nasional dengan ulama dan bidang kesehatan untuk mencari pandangan mengenai (jamaah haji) lansia tersebut," tutupnya.
(Rizka Diputra)
