Mantan Bupati Belitung Timur itu menyatakan, ada anggaran siluman yang diajukan DPRD DKI Jakarta, salah satunya adalah pengadaan Uninteruptable Power System (UPS) atau alat penyimpan daya listrik buat sekolah yang nilainya mencapai sekira Rp5,8 miliar.
"Menurut saya kalau anda beli UPS buat sekolah hampir Rp6 miliar itu tidak beretika, sekalipun anda amat santun berbicara. Menurut saya seperti itu. Orang mencuri uang rakyat untuk sekolah, UPS," terangnya.
Ahok pun memberikan data mengenai mark up Dinas Pendidikan untuk pengadaan UPS tahun 2014, salah satu yang terbesar ada di kawasan Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Dengan begitu, bisa dikroscek ke kepala sekolah yang bersangkutan.
"Kalian cek ke kepala sekolah. Ini kan dari SMA, tanya emang betul sekolah butuh UPS begitu canggih," tandasnya.
(Risna Nur Rahayu)