Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sosok Tuyul di Gunung Suru Menurut Pengelihatan "Orang tua"

Prabowo , Jurnalis-Kamis, 19 Maret 2015 |16:33 WIB
 Sosok Tuyul di Gunung Suru Menurut Pengelihatan
Sosok tuyul di Gunung Suru menurut pengelihatan "orang tua" (Foto: Danang Prabowo/Okezone)
A
A
A

SLEMAN - Jika dilihat secara kasat mata, tak ada yang istimewa pada Gunung Suru di Jogotirto, Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hamparan ilalang dan pepohonan tumbuh di bukit bebatuan tersebut.

Ada satu kampung di kaki bukit sisi barat laut Gunung Suru. Perkampungan itu bermana Watuadeg, Jogotirto, Berbah. Sementara di sisi selatan, timur, dan utara dikelilingi persawahan milik warga setempat.

Fenomena istana tuyul di Gunung Suru sudah tak asing lagi bagi masyarakat sekitar. Itu merupakan tempat gaib perkumpulan makhluk halus bernama tuyul.

Konon, makhluk halus berbadan kecil mirip bayi ini selalu memiliki kebiasaan mencuri uang dan memberinya kepada sang pemelihara. Ada sedikit perbedaan fisik karena mulut tuyul ini memanjang ke atas, bukan menyamping.

Edi Suhardi (46), warga Ngentak, Sumberharjo, Prambanan, Sleman, menyebut ada sebuah perjanjian gaib ketika seseorang ingin memelihara tuyul. Perjanjian itu harus dipenuhi dan tidak bisa dibatalkan karena terikat dua alam berbeda.

"Misalnya saja kalau di Gunung Suru arwah pemelihara tuyul itu akan menjadi batu dan mendiami tempat itu sebagai pengikut tuyul selamanya. Mencari pesugihan itu ada perjanjian gaib sebelumnya," jelas Edi ditemui Okezone.

Pria yang dinilai "orang tua" (paranormal) itu sering dimintai tolong untuk menangkap tuyul. Namun, dia menolak secara halus karena kehidupan tuyul seperti halnya manusia yang memiliki beragam rutinitas.

"Tuyul itu juga seperti kita. Dia melaksanakan tugas, mencuri uang. Setelah dapat, baru istirahat. Mereka ada di mana-mana, kebanyakan di pasar-pasar, di jalan-jalan juga banyak," bebernya.

Meski bisa melihat secara gaib makhluk halus bernama tuyul, namun bapak dua anak itu enggan membeberkan secara fisik. Edi menceritakan kejadian aneh saat diminta tolong orang untuk mengusir tuyul.

"Banyak yang datang mengeluh uangnya hilang dicuri tuyul. Saya hanya bilang, semoga tidak hilang lagi, beberapa hari datang lagi mengatakan sudah tidak hilang," ujarnya.

Pria yang biasa dimintai tolong menyembuhkan beragam penyakit itu menyebut Tuyul mewakili dari sang pemilik. Artinya, jika Tuyul tersebut disakiti, maka sang pemilik yang merasakan sakit. Sebagai contoh membakar Tuyul, sehingga nanti yang badannya gosong terbakar adalah sang pemiliknya.

Jika sampai terjadi 'pembunuhan' Tuyul, artinya orang yang membunuh itu sudah melakukan 'pembunuhan' pada pemilik Tuyul. Untuk itu, Edi selalu berkelit jika diminta tolong untuk 'menyakiti' Tuyul.

"Bukannya saya membela diri, membela Tuyul, atau pembela pemelihara Tuyul. Tapi, jika saya membantu menangkap Tuyul dan menyakitinya, maka saya ikut berdosa sudah membatu orang menyakiti orang lain," jelasnya.

Meski demikian, Edi menyebut ada jalan tengah yang ditempuh dengan "keahlian" yang dimilikinya. Meski tak menyebut secara rinci, upaya yang dilakukan biasanya tidak dikeluhkan orang yang meminta tolong kepadanya.

"Ya intinya saya peringatkan, jangan mengambil punya si-A misalnya. Mereka (Tuyul) itu juga menurut selama kita menyampaikan secara baik-baik. Kalau ada yang mbandel, ya kadang kita harus dikerasin," jelasnya.

Edi tak menyarankan orang untuk memelihara tuyul meski secara finansial bisa membuat pemelihara berlimpahan harta.

"Itu pilihan orang, kalau saya pribadi boleh menyarankan ya sebaiknya jangan, itu sama halnya menarik rezeki anak-cucu kita," ujarnya.

(Carolina Christina)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement