Kemudian garis lingkar dalam yang moderat ikut tersinggung dengan lambang keagamaan dimana nama agama kerap dibawa-bawa dalam aksi kekerasan. Inilah yang akan menimbulkan radikalisme.
Artinya, menurut Din, radikalisasi harus diatasi dengan cara-cara yang taktis, jangan sampai mendorong radikalisme baru. Cara taktis ini yaitu perlunya kelompok-kelompok yang situsnya diblokir untuk diundang duduk bersama pemerintah memecahkan masalah.
“Pemerintah harus lakukan penerapan persuasif, dialogis terlebih dahulu itu lebih baik. Selain itu, pemerintah perlu bertanya kepada lembaga keagamaan seperti MUI atau ormas Islam menyangkut isu-isu keislaman,” ujarnya.
(Muhammad Sabarudin Rachmat (Okezone))