JAKARTA - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Henry Yosodiningrat mengaku beruntung partainya memiliki sosok seperti Megawati Soekarnoputri. Pasalnya, tanpa kehadiran putri Presiden ke-I Soekarno itu, PDIP berpotensi mengalami perpecahan seperti yang terjadi pada Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Beliau itu tokoh, kita sudah lihat partai-partai lain seperti Golkar dan PPP, mereka pecah karena tidak ada tokoh panutan," jelas Henry kepada Okezone, Jumat (3/4/2015).
Anggota Komisi II DPR RI itu juga menilai, kesediaan Megawati kembali memimpin partai berlambang kepala banteng moncong putih dapat menjadi nilai tambah sekaligus dapat mempererat kesolidan di internal PDIP.

"Untung beliau bersedia, kalau tidak, bayangkan bagaimana PDIP ke depannya," imbuhnya.
Ketua Umum Gerakan Anti Narkotika (Granat) itu menampik, jika sosok Megawati disebut sebagai penghambat kaderisasi partai. Selain itu, jabatan Wakil Ketua Umum yang santer diisi oleh Puan Maharani juga dinilai sebagai hal yang terburu-buru.
"Kaderisasi jalan, lihat di Kementerian ada pak Tjahjo, di legislatif kita banyak (PDIP), kalau Waketum (Puan), itu nanti kita lihat di Kongres," pungkasnya.
Henry menambahkan, bukan hanya PDIP, partai sekelas Demokrat juga bergantung pada sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Terbukti, jelang kongres partai berlogo bintang mercy tersebut juga meminta SBY untuk memimpin partai.
"Jadi kalau partai punya tokoh, mereka tidak ingin kehilangan sosok, Demokrat kan juga begitu dengan Pak SBY," pungkasnya.
(Arief Setyadi )