Sebelumnya, pihak Twitter pernah melakukan pemblokiran terhadap akun-akun yang digunakan ISIS untuk memublikasikan video-video pembunuhan terhadap tawanannya. Namun, kelompok militan itu kerap kali membuat akun baru dan terus mengunggah video kekerasan lainnya.
Bulan lalu, ISIS dilaporkan telah mengancam salah satu pendiri Twitter, Jack Dorsey, melalui sebuah kicauan di akun Twitter mereka.
“Kami katakan dari awal, ini bukan perang Anda. Tetapi, Anda kerap menutup akun Twitter kami. Nyatanya, kami selalu datang kembali. Ketika amarah kami memuncak, Anda tidak akan pernah hidup kembali,” demikian kicauan dalam akun tersebut.
(Hendra Mujiraharja)