Kubu Ical Minta Polisi Usut Sutradara Pemalsuan Surat Mandat
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham meminta Bareskrim Polri segera mengungkap sutradara di balik pemalsuan surat mandat yang dilakukan pengurus Golkar kubu Agung Laksono.
Menurut Idrus, dua tersangka yang baru saja ditetapkan oleh Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri bukanlah pelaku utama. Keduanya diyakini hanya sebagai pelaksana di lapangan.
"Dua (tersangka) itu kan pelaksana di lapangan saja, tapi sutradaranya perlu diungkap. Karena itu, kita berharap Mabes Polri mau mengusut sutradaranya karena merusak pendidikan politik, ini tak baik," ujar Idrus saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Senin (6/4/2015).
Menurut dia, penetapan dua tersangka itu dinilai sebagai langkah maju kepolisian dalam menangani kasus yang dilaporkannya pada Maret 2015.
Namun, Idrus tetap meminta kepolisian untuk mengusut sutradara dan siapa saja pihak yang memalsukan tanda tangan dalam surat mandat tersebut. Idrus mencatat, dari 270 kader yang menandatangani surat mandat itu, ada sekira 70 persen yang diduga dipalsukan.
"Karena, saya dengar ada lima pihak yang paraf itu. Dari 270 (tanda tangan) ada sekira 70 persen palsu. Jadi, 130-an yang kita laporkan palsu, dan informasi yang saya dengar mereka dibagikan Rp500 juta," jelasnya.
