“Perpres DP Mobil itu kan pasti dikaji Menteri Keuangan, lalu dikirim ke Sekretaris Kabinet, setelah itu ke Menteri Sekretaris Negara. Terakhir, ibarat sebuah bangungan, Jokowi adalah pemeriksa terakhir. Saya tidak habis pikir, kok bisa Perpres seperti ini lolos,” tuturnya.
Asmanu pun membandingkan Jokowi dengan Presiden sebelumnya. Yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Megawati Soekarno Putri, dan Abdurrahman Wahid (Gusdur). Di antara mereka, SBY dinilai sebagai Presiden Indonesia paling teliti.
“Zaman SBY tidak pernah terjadi seperti ini. Dia teliti, semua berkas dibaca. Tidak seperti Jokowi,” katanya.
Kepada Jokowi, Asmanu berpesan bahwa dukungan rakyat yang menggebu-gebu sebelumnya jangan disia-siakan. Hati terlanjur kecewa. Tapi masa jabatan pria asal Solo tersebut masih panjang, lebih dari empat tahun lagi. Bekerjalah sebaik mungkin.
(Abu Sahma Pane)