Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Politikus PDIP Ditangkap KPK, Wajah DPR Semakin Tercoreng

Fiddy Anggriawan , Jurnalis-Sabtu, 11 April 2015 |08:31 WIB
Politikus PDIP Ditangkap KPK, Wajah DPR Semakin Tercoreng
Kericuhan Anggota DPR (foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Wajah dan citra DPR kembali tercoreng. Kali ini soal penangkapan Politkus PDIP Adriansyah dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Peneliti Founding Fathers House (FFH) Dian Permata, memaparkan para politisi di DPR mempertontonkan hal-hal yang negatif kepada publik. Betapa tidak, dua hari sebelumnya jual beli pukulan antara Mulyadi dan Mustofa Assegaf dipertontonkan saat rapat kerja dengan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Kemudian, dua pekan sebelumnya perebutan ruang Fraksi Partai Golkar antara kubu Aburizal Bakrie (ARB) dan kubu Agung Laksono (AL) di DPR juga menambah daftar catatan merah para anggota parlemen.

“Dalam kurun waktu kurang dua minggu, publik disuguhi hidangan kinerja yang tidak mengenakan dari dari politisi dan DPR,” kata Dian kepada Okezone, Sabtu (11/4/2015).

 

Dia melanjutkan, semenjak dilantik dan resmi menjadi wakil rakyat, para politisi belum menunjukan kinerja yang maksimal. Ini dapat dilihat dari berapa program legislasi nasional (prolegnas) yang berhasil diselesaikan oleh DPR. Padahal, mereka sudah ngantor di DPR selama enam bulan.

“Jika dalam dunia medis kandungan, maka jenis kelamin seorang bayi sudah didapat dilihat. Ini mereka (DPR) sudah enam bulan. Yang dilihat adalah soal konflik dan intrik berkepanjangan. Apakah itu yang ingin diberikan kepada masyarakat?” jelasnya.

Sejatinya, menurut Dian, anggota DPR itu harus membayar kepercayaan yang telah diberikan pemilih pada Pemilihan Legislatif (pileg) 9 Juli 2014 saat memberikan hak suara dengan mempertontonkan kinerja. Terutama anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) yang memerlukan perhatian khusus, seperti pembangunan infrastruktur atau lainnya.

Jika kinerja dan prilaku politik para anggota DPR tidak kunjung diperbaiki maka dikhawatirkan akan menggerus wibawa wajah parlemen dan institusi demokrasi yang bernama partai politik. “Ujung-ujungnya nanti masyarakat tidak akan mau tahu apa yang dilakukan oleh politisi dan anggota DPR. Dan akan muncul budaya apolitis,” tutur jebolan University Sains Malaysia (USM) itu.

 

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement