Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Melawan Lupa Peran Kapten Markadi & Pasukan-M di Bali

Randy Wirayudha , Jurnalis-Senin, 13 April 2015 |06:31 WIB
Melawan Lupa Peran Kapten Markadi & Pasukan-M di Bali
ilustrasi (Foto: Ist)
A
A
A

Usai merasa siap untuk melakoni operasi gabungan amfibi pertama pasukan Indonesia, pada awal April 1946, mereka pun berangkat untuk berusaha menyeberang dari Banyuwangi, sekaligus menerobos blokade kapal-kapal patroli Belanda.

Di sini juga terletak besarnya arti slogan TNI saat ini, “Baik-baik dengan rakyat…bersama rakyat, TNI kuat”. Pasalnya berkat sumbangan beberapa perahu nelayan setempat, mereka bisa menyeberang Selat Bali.

Tapi perjalanan mereka bukan tanpa hambatan. Sebagaimana dikutip buku Pasukan-M, Menang Tak Dibilang, Gugur Tak Dikenang, rombongan penyeberangan Kapten Markadi dihadang dua kapal patroli Belanda berjenis LCM (Landing Craft Mechanized).

Pun begitu alam tengah berpihak pada Kapten Markadi. Saat itu tengah turun hujan dan membuat keadaan laut bergelombang. Ketika posisi perahu mereka sedikit terangkat gelombang dan LCM Belanda di bawah, Kapten Markadi memerintahkan anak-anak buahnya serentak melemparkan granat.

Hancurlah LCM Belanda itu, kendati dua nyawa sipil yang ikut rombongan Kapten Markadi hilang pada insiden tersebut. Pun begitu, akhirnya Kapten Markadi mampu mendarat di Pantai Jembrana, Bali.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement