ANSAN - Jelang upacara mengenang setahun tenggelamnya Kapal Sewol, para orangtua korban mengunjungi lokasi karamnya kapal yang merenggut ratusan nyawa penumpangnya. Mereka berteriak dan menangis meneriakan nama anak-anak mereka yang menjadi korban di kapal itu.
Sebanyak 200 anggota keluarga melakukan perjalanan ke tempat tenggelamnya kapal pada 16 April 2014 itu. Ratusan orangtua itu datang dan menangis mengenang kepergian orang-orang yang mereka cintai.
“Saya sangat sedih. Di cuaca yang dingin ini, saya berpikir dia pasti merasakan yang sama ketika itu,” kata Lee Jung-seob, salah satu orangtua korban, sebagaimana diberitakan Reuters, Rabu (15/4/2015).
“Ketika nyawanya tiada, saya sangat sedih ketika berpikir dia akan merindukan kedua orangtua dan keluarganya. Hati saya sakit,” sambungnya.
Pada 16 April 2014, kapal Sewol yang berangkat dari Incheon, Korea Selatan, menuju Jeju diduga tenggelam karena kelebihan beban. Hal tersebut menyebabkan kapal mengalami kerusakan dan tidak stabil.
Kebanyakan korban dari kapal berbendera Korsel itu merupakan pelajar. Tercatat 300 orang dinyatakan tewas dalam insiden itu, sedangkan sembilan orang lain masih hilang. Kapten kapal itu pun dinyatakan bersalah dan dipenjara selama 36 tahun.
Follow Berita Okezone di Google News
(hmr)