WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menuding Rusia menciptakan sistem pertahanan udara di Ukraina Timur. Negeri Paman Sam juga menuding Rusia banyak melatih kelompok separatis di Ukraina timur.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, menilai Rusia telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang tercapai di Minsk, Belarusia, beberapa waktu lalu.
“Ini adalah jumlah tertinggi dari peralatan pertahanan udara Rusia di Ukraina bagian timur sejak Agustus 2014,” ujar Marie Harf, seperti dilansir The Guardian, Kamis (23/4/2015).
Menurutnya, peningkatan pelatihan yang dilakukan Rusia terhadap kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina Timur semakin intens.
”Dalam pelatihan tersebut dimasukkan program pesawat tak berawak Rusia (UAV). Tidak diragukan lagi, jelas itu merupakan tanda keterlibatan Rusia,” lanjutnya.
Harf menambahkan, Rusia juga menempatkan pasukan di sepanjang perbatasan Ukraina untuk bergabung bersama kelompok separatis.
”Setelah mempertahankan pasukan di sepanjang perbatasan Ukraina, Rusia mengirim unit tambahan,” ujar Harf.
Hingga kini, Rusia belum menanggapi tuduhan terbaru dari AS. Namun, Pemerintah Rusia sudah berkali-kali membantah terlibat dalam konflik di Ukraina Timur, dan tidak memberi dukungan apa pun kepada kelompok separatis.
(Hendra Mujiraharja)