Gusti Yudha juga tidak mengakui adanya putri Mahkota seperti dalam Sabda Raja Sultan HB X kedua. Meski mengetahui putri mahkota itu adalah keponakannya sendiri, yakni GKR Mangkubumi yang sebelumnya bergelar GKR Pembayun.
"Kita tidak kenal putri mahkota, bukan berarti kita saudara-saudara lain ingin jadi Sultan, tidak. Kita ingin meluruskan kekeliruan yang dilakukan Ngarsodalem," ujarnya.
Tak pernah terpikir di benak Gusti Yudha untuk mengantikan posisi Sultan. Begitu juga beberapa adik laki-laki Sultan HB X lainnya. Mereka ingin pelurusan 'kekhilafan' yang dilakukan Sultan. "Kita ingin luruskan sesuai aturan, itu saja," imbuhnya.
Gusti Yudha juga menyingung saat Sabda Raja disampaikan. Saat itu, undangan melalui pesan singkat yang diterima juga cukup mendadak, sehingga tak mungkin bisa hadir. "Saat Sabda Raja itu saya di Solo, tinggal 30 menit kok disuruh datang, kon mabor opo (disuruh terbang apa)," ujarnya.
(Muhammad Saifullah )