Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Prajurit Rusia Ungkap Fakta di Balik Konflik Ukraina

Jihad Dwidyasa , Jurnalis-Senin, 11 Mei 2015 |16:30 WIB
Prajurit Rusia Ungkap Fakta di Balik Konflik Ukraina
Kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina Timur (Foto: Reuters)
A
A
A

MOSKOW – Konflik yang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina ternyata telah berdampak pada kondisi psikologis para prajurit kedua negara. Sebuah fakta terbaru mengungkapkan bahwa beberapa prajurit Rusia telah keluar dari satuan militernya karena konflik yang terus berlangsung dengan Ukraina.

Hal itu ternyata dibeberkan oleh beberapa prajurit dan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) di Rusia. Menurut salah satu aktivis HAM Rusia, sebenarnya hingga kini jarang sekali ditemukan prajurit Rusia yang pernah bertempur di wilayah perbatasan Ukraina, dan mau mengaku soal pengalamannya.

Namun, sebuah laporan terbaru menyebutkan lima orang prajurit Rusia diketahui telah keluar dari satuan militernya, dan dua prajurit di antaranya telah mengaku untuk lebih memilih keluar dari satuannya, daripada harus dikirim ke wilayah perbatasan Ukraina.

“Setelah kami menyeberangi perbatasan (Rusia-Ukraina), seorang letnan mengatakan, kami dapat dikirim ke penjara jika tidak memenuhi perintah,” ujar salah seorang prajurit Rusia yang tidak ingin disebutkan identitasnya, seperti diberitakan Reuters, Senin (11/5/2015).

“Letnan tersebut menyuruh kami agar tetap tinggal di wilayah Ukraina Timur untuk bertempur. Saya sendiri tidak berani menolak perintahnya, namun saya juga tahu bahwa ada dua prajurit yang menolak perintah tersebut,” lanjutnya.

Negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat (AS) sebenarnya selalu menyatakan tuduhannya terhadap Rusia soal keterlibatan pasukan keamanannya dalam membantu kelompok separatis yang berkonflik dengan pasukan Ukraina di wilayah perbatasan.

Kendati demikian, Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah berulang kali menyangkal tuduhan tersebut. Putin mengatakan, tidak pernah mengirim pasukan militer apapun untuk membantu kelompok separatis di wilayah Ukraina Timur.

Sebagaimana diberitakan, konflik berkepanjangan di Ukraina Timur telah menelan korban jiwa lebih dari 6.000 orang dalam kurun waktu satu tahun. Fakta itu dikemukakan oleh Komisi Tinggi PBB untuk HAM.

Sejak April 2014, setidaknya sebanyak 6.116 orang dari kalangan militer maupun warga sipil telah terbunuh akibat konflik antara kelompok separatis pro-Rusia dengan pasukan Ukraina.

(Hendra Mujiraharja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement