MEDAN - Seorang siswi kelas VI SD menjadi korban pemerkosaan setelah diculik tukang becak. Sebut saja Bunga, setelah diculik dan diperkosa dua hari kemudian, ia ditemukan dengan pakaian compang-camping di depan rumahnya.
Atas kejadian itu, ayah korban, MS (49) mendatangi Polsekta Percut Seituan, guna melaporkan pemerkosaan yang dialami putrinya.
MS menceritakan, kejadian itu bermula ketika Bunga pulang dari sekolah jalan kaki menuju rumahnya daerah Jalan Medan Utara. Akan tetapi saat di jalan seorang tukang becak-motor (bentor) pura-pura bertanya alamat kepada korban.
Lalu korban naik ke bentor untuk menunjukkan alamat yang dicari pelaku. Bunga pun menurutinya, kemudian pelaku membawa korban ke daerah Lau Dendang.
“Baru pulang sekolah mau ke rumah. Waktu di jalan bapak-bapak tukang becak itu nanya alamat, aku tunjukkan, aku disuruh ikut ngantar ke alamat itu, aku dibawanya ke Lau Dendang,” ungkapnya, Minggu (17/5/2015).
Kemudian pelaku membawanya ke areal persawahan di daerah Lau Dendang, di mana terdapat pondok dan disuruh melucuti pakaiannya, sekaligus korban diperkosa sebanyak tiga kali oleh pelaku di pondok tersebut. Walaupun sempat menolak, tapi akhirnya Bunga menuruti permintaan pelaku karena takut akan ancamannya.
“Aku dibawa ke sawah-sawah di Lau Dendang. Di sana ada pondok-pondok, di situlah aku disuruh buka baju sama celana, aku digitukannya (diperkosa) sampai tiga kali di sawah-sawah itu. Aku sempat ditahan, dua hari kemudian aku diantar naik becak,” jelasnya.
Sementara menurut ayah korban, putrinya sudah dua hari tidak pulang dan putrinya ditemukan di depan rumah dengan kondisi pakaian yang kotor.
“Dia dua hari enggak pulang ke rumah, tadi siang kami jumpai di depan rumah pakaiannya sudah berantakan begitu,” ujar MS singkat.
Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan, AKP Luhut B Sihombing ketika dikonfirmasi mengatakan sudah Menerima laporan dan mengarahkan korban untuk membuat visum. ” Sudah, korban saat ini sedang membuat visum. Terkait pelaku masih kita selidik,” pungkasnya.
(Randy Wirayudha)