Kemudian, sebaran elektabilitas pada masing-masing calon, Rieke Diah Pitaloka, Babai Suhaemi, dan Imam Budi Hartono, relatif setara dengan persentase komposisi jumlah anggota dewan masing-masing partai. Ini merefleksikan suara pemilih masih cenderung berada pada konsentrasi kantung suara masing-masing partai.
"Ketiganya tokoh muda yang demikian punya kans yang kompetitif untuk bisa memenuhi karakteristik harapan dari publik akan sosok wali kota. Namun, tetap mempertimbangkan Rieke sebagai tokoh nasional dan pernah bertarung di Pilkada Jawa Barat yang levelnya lebih tinggi, kemudian Rieke urung dicalonkan, maka akan ada perubahan pilihan," ujarnya.
Survei ini dilakukan dengan melibatkan 4 ratus warga berusia minimum 17 tahun dan memiliki identitas sebagai warga Kota Depok. Sampel responden tersebar secara proporsional di seluruh kecamatan dengan margin error kurang lebih empat persen.
"Kami lakukan survei untuk dapat gambaran kepala daerah yang diharapkan masyarakat dan mengukur tingkat popularitas dan elektabilitas tokoh yang mungkin akan dicalonkan atau mencalonkan pada Pilkada Kota Depok," pungkasnya.
(Arief Setyadi )