Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dua Santri Pidie Jaya Tewas Terseret Arus Sungai

Salman Mardira , Jurnalis-Selasa, 02 Juni 2015 |15:32 WIB
Dua Santri Pidie Jaya Tewas Terseret Arus Sungai
Foto: Ilustrasi (Okezone)
A
A
A

BANDA ACEH - Dua santri Madrasah Ulumul Quran, Kuta Pangwa, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, tewas tenggelam di Krueng (sungai) Beuracan saat mandi bersama sambil mengisi hari libur.

Kedua korban bernama Afkar Zimar (15) warga Gampong Meunasah Pupu, Kecamatan Ulim, Pidie Jaya, dan Alfinur (15) asal Rhieng Blang, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya.

Kejadian bermula saat korban mandi bersama di Krueng Beuracan tak jauh dari pondok pesantren tempat mereka belajar, Selasa (2/6/2015). Di tengah asik mandi, tiba-tiba Alfinur yang diduga tak bisa berenang terseret arus. Melihat sahabatnya terseret, Afkar Zimar seketika membantu dan berupaya menarik tubuh Alfinur ke permukaan. Nahas, keduanya malah tenggelam bersama.

Seorang teman korban yang berada di bantaran sungai karena tak ikut mandi seketika histeris melihat dua temannya terseret arus.

"Dia lari sambil menangis meminta tolong ke orang-orang, kebetulan di dekat situ ada pesta pernikahan. Melihat anak itu histeris, orang-orang jadi panik terus langsung datang ke lokasi, ikut bantu mencari korban sama orang tukang gali pasir di situ," tutur seorang warga bernama Nora.

Hanya berselang beberapa menit, imbuh Nora, kedua korban ditemukan tak jauh dari tempat pertama mereka terseret. Sayangnya, kedua remaja tersebut dalam kondisi tak sadarkan diri. Setelah itu, relawan Palang Merah Indonesia (PMI) bersama tim SAR langsung melarikan kedua remaja itu ke RSUD Pidie Jaya.

Sekira satu jam mendapat perawatan di rumah sakit, Alfinur dan Afkar Zimar akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Tangis sedih keluarga dan sahabat korban menyelimuti ruang tunggu RSUD.

Ayah almarhum Afkar Zimar, Ilyas Ibrahim, telihat shock berat begitu petugas memastikan putra sulungnya itu sudah tiada. Ia berkali-kali mengusap air mata sambil menatap duka jasad anaknya.

"Kami juga sedih dengan meninggalnya Afkar. Dia anak yang cerdas, akhlaknya bagus, pendiam tapi pintar di sekolah," ujar mantan guru korban, Salmawati Razali. (ira)

(Muhammad Saifullah )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement