YOGYAKARTA - Warga Yogyakarta diminta tidak resah dengan kemunculan cacing tanah dan beredarnya pesan singkat akan terjadi gempa bumi.
Humas Basarnas DIY Rahmawati menyatakan, heran dengan isi pesan tersebut. Dia mengatakan tidak mengetahui siapa yang membuat pesan hingga menjadi berantai tersebut. Ia pun menjelaskan belum ada ilmu pasti yang bisa memprediksi gempa bumi.
"Gempa bumi tidak bisa diprediksi kapan itu terjadi. Begitu juga dengan tanda-tandanya. Kalau gempa bumi vulkanik (gunung berapi) ditandai dengan muntahnya lahar sebelum terjadi letusan," jelasnya, Rabu (3/6/2015).
Jebolan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu meminta warga tetap tenang dan waspada karena bencana alam bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Karena itu, meningkatkan kewaspadaan diri menjadi kunci dalam mengenal bencana.
"Saya kira itu enggak bener, gempa tektonik enggak bisa diprediksi, dianalisis. Kalau ada gempa ya sudah, terjadi begitu saja. Kuncinya masyarakat harus tenang dalam menghadapi bencana," imbuhnya.
Ibu satu anak itu menepis bahwa informasi tersebut datang dari Basarnas. "Enggak benar itu. Masak buat informasi yang membuat resah. Bisa resah kalau orang belum paham, tidak memiliki bekal ilmu cukup, kasihan masyarakat menerima informasi itu mentah-mentah," jelasnya.