Rumah Sakit Indonesia yang didirikan di Palestina tersebut baru tanggal 15 Juni kemarin di-launching. RS di Gaza tersebut dibangun sejak 3,5 tahun silam.
"Tapi baru selesai awal tahun ini, kemudian kita lengkapi dengan peralatan medisnya. CT scan 128 slice. Di Gaza, beberapa rumah sakit besar pun baru 64 slice, tapi kita sudah 128. Intinya peralatan cukup canggih. Ada dua lantai dengan 100 bed (tempat tidur)," jelas Henry.
Rumah sakit tersebut, sambungnya, khusus untuk traumatologi. Dan bila tidak ada kejadian khusus terkait pasien yang akibat perang, operasionalnya untuk keseharian. "Ini hadiah dari masyarakat Indonesia ke masyarakat Palestina," imbuhnya.
Biaya pembangunan rumah sakit tersebut menghabiskan dana sebesar Rp120 miliar yang berasal dari sumbangan-sumbangan pribadi alias swadaya masyarakat.
Tidak ada kontribusi ataupun sumbangan dari instansi pemerintah. "Beliau (Jokowi) takjub dengan begitu besar dana terkumpul, dan apresiasinya adalah beliau sangat ingin untuk meresmikan RS ini," tutupnya.
(Randy Wirayudha)