Perunding nuklir Iran mengatakan, mereka telah sepakat untuk memberi inspektur PBB akses yang dikelola ke lokasi militer di bawah pengawasan ketat dan kondisi tertentu. Hal itu termasuk pengambilan sampel lingkungan di sekeliling lokasi militer itu.
Namun para pejabat Iran, termasuk Pemimpin Agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei, telah menolak keras gagasan agar para inspektur PBB bisa mewawancarai para ilmuwan Iran.
Dalam pernyataan pada Minggu 21 Juni, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan, inspeksi tetap menjadi bagian penting dari sebuah kesepakatan akhir.
"Semua pihak sadar apa yang diperlukan bagi pencapaian kesepakatan akhir, termasuk akses dan transparansi. Kami tidak akan menyetujui sebuah kesepakatan tanpa hal itu," tegas Deplu AS.
(Hendra Mujiraharja)