Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Salat Tarawih Delapan atau 20 Rakaat?

Salman Mardira , Jurnalis-Selasa, 23 Juni 2015 |08:20 WIB
Salat Tarawih Delapan atau 20 Rakaat?
foto: dok. Okezone
A
A
A

Para ulama menilai Rasulullah sengaja tidak melakukan tarawih berjamaah tiap malam secara berturut-turut, karena dikhawatirkan akan dianggap wajib oleh para sahabat. Sehingga bisa memberatkan umatnya. “Tradisi ini berlangsung sampai Rasul wafat,” kata Mizaj.

Pada tahun pertama pemerintahan khalifah Umar bin Khatab, salat tarawih masih dikerjakan secara sendiri-sendiri. “Memasuki tahun kedua pemerintahannya, Umar bin Khatab berinisiatif memformalkan Salat Tarawih secara berjamaah,” jelasnya.

Bagaimana dengan jumlah rakaatnya? Menurutnya, Umar kala itu lebih memilih delapan rakaat, sementara mayoritas sahabat bertahan dengan 20 rakaat. “Akhirnya Umar pun mengalah demi kemaslahatan umat, dan menetapkan salat tarawih secara berjamaah 20 rakaat.”

Meski sudah disepakati 20 rakaat, kata Mizaj, saat itu ada pula sahabat nabi yang mengerjakan tarawih hingga 42 rakaat. Namun mereka tetap menyikapi dengan bijak perbedaan pendapat soal rakaat ini.

(Risna Nur Rahayu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement