"Sama seperti maling saja, sudah tertangkap tangan pun kadang-kadang dia tidak berkata jujur mengakui perbuatannya. Artinya, pelaku penembakan ini masih diselidiki," tegas Yotje.
Tak hanya memeriksa personilnya, Yotje juga meminta penyidik untuk meneliti penembakan itu secara laboratoris. Penelitian itupun dilakukan berdasarkan data dari rekonstruksi kejadian, proyektil yang berada di tubuh korban serta selongsong peluru yang ditemukan di lokasi.
Namun, Yotje tidak dapat memastikan rampungnya penelitian itu. Pihaknya meminta semua pihak untuk bersabar menunggu tim penyidik untuk mengungkap kasus ini.
"Belum tahu kapan, karena sampai saat ini masih diteliti," pungkas Yotje.
Seperti diketahui seorang remaja tewas, sementara 11 lainnya luka-luka saat insiden berbau SARA di Kabupaten Tolikara, Papua, tepat saat Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah, Jumat 17 Juli 2015. Korban tewas dan beberapa orang luka diakibatkan terjangan timah panas.
(Muhammad Sabarudin Rachmat (Okezone))