Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Malaysia Pecat Wakil PM karena Bertanya Soal Korupsi

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 28 Juli 2015 |15:51 WIB
Malaysia Pecat Wakil PM karena Bertanya Soal Korupsi
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (tgh) didampingi oleh Ahmad Zahid Hamidi (ki) dan Ali Hamsa (ka) mengumumkan reshuffle Kabinet Malaysia (Foto: Reuters)
A
A
A

PUTRAJAYA – Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak melakukan reshuffle dengan memecat wakilnya dan beberapa menteri di dalam kabinet. Pemecatan itu dilakukan PM Najib di tengah skandal korupsi yang mendera pemerintahannya.

Wakil PM Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin yang juga menjabat sebagai menteri pendidikan dicopot jabatannya setelah meminta penjelasan PM Najib atas skandal korupsi badan investasi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) yang semakin meluas.

PM Najib menjelaskan bahwa pemecatan wakilnya itu bukanlah keputusan yang mudah. Namun, tindakan tersebut harus diambil demi menjaga persatuan dalam kabinet.

“Saya dapat menerima perbedaan pendapat, tapi sebagai seorang anggota kabinet, seseorang tidak boleh melakukan hal itu di depan forum publik karena dapat menimbulkan penyalahartian. Hal ini juga mempengaruhi konsep tanggung jawab bersama,” kata PM Najib saat mengumumkan susunan kabinet barunya, sebagaimana dilansir The Star, Selasa (28/7/2015).

Posisi Muhyiddin telah digantikan oleh Wakil Presiden Partai United Malays National Organisation (UMNO) Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi yang juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Malaysia.

Selain Tan Sri Muhyiddin, beberapa menteri lain juga dicopot dari jabatannya. Di antaranya adalah Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Datuk Seri Palanivel Govindasamy, Menteri Riset dan Teknologi Datuk Dr Ewon Bin, dan Menteri Kerjasama Perdagangan dan Konsumerisme Datuk Seri Hasan Malek.

(Pamela Sarnia)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement