OSLO - Seorang pilot Latvia dari Maskapai AirBaltic dan tiga krunya ditarik dari penerbangan lingkar Yunani di Oslo setelah gagal dalam tes breathalyser (tes kadar konsumsi alkohol) sebelum lepas landas. “Hasil dari tes breathalyser mengonfirmasi bahwa empat dari lima awak pesawat berada di atas batas konsumsi alkohol yang diizinkan,” kata Jaksa Polisi Romerike, Edith Ek Sorensen.
Pilot, kopilot, beserta dua pramugari yang semuanya berasal dari Latvia dan dipekerjakan oleh AirBaltic dibawa ke kantor polisi dan dikawal ke rumah sakit untuk mengonfirmasi tes breathalyser. Hasilnya akan diketahui nanti. Sorensen mengatakan, polisi bertindak setelah menerima aduan telefon.
Juru Bicara AirBaltic, Janis Vanags, mengatakan, perusahaan mereka tidak memberi toleransi konsumsi alkohol bagi para pegawainya. “Toleransinya nol, berarti alkohol dilarang," tegas Vanags, sebagaimana dilansir News.com.au, Senin (10/8/2015).
“Itu sangat jelas. Keselamatan penumpang adalah prioritas kami yang nomor satu. Akan diadakan tes awal dan dilanjutkan dengan tes lebih rinci. Jika sudah keluar hasilnya, kami akan mengambil tindakan yang tepat,” tambahnya seraya menyampaikan permohonan maaf kepada para pelanggan.
Perusahaan maskapai ini bahkan merilis video untuk meminta maaf kepada para pelanggan mereka.
(Pamela Sarnia)