RIGA - Perdana Menteri Latvia Krisjanis Karins mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin, (14/8/2023). Karins menyebutkan kerusakan hubungan dengan bagian-bagian dari pemerintahan pemerintahan multi-partainya sebagai alasan pengunduran dirinya.
"Kamis ini saya akan mengajukan pengunduran diri saya dan kabinet ini kepada presiden," katanya dalam konferensi pers, sebagaimana dilansir Reuters.
Bersama tetangga Baltiknya, Lituania dan Estonia, Latvia adalah suara terdepan dalam mendorong Uni Eropa dan NATO untuk meningkatkan tekanan pada Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Partai Persatuan Baru kanan-tengah Karins memenangkan pemilihan nasional pada Oktober 2022, memperoleh 26 dari 100 kursi di parlemen yang retak di mana tujuh partai diwakili.
Dia menyalahkan mitra koalisi "memblokir pekerjaan untuk kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi" atas keputusan Senin, menurut sebuah posting di platform media sosial X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Partai Karins memerintah negara Uni Eropa berpenduduk 1,9 juta jiwa, dengan dukungan dari Aliansi Nasional yang konservatif dan partai-partai kecil, memberinya mayoritas tipis di parlemen.
Tetapi hubungan dengan koalisi memburuk setelah gagal mengajukan calon bersama dalam pemilihan presiden pada Mei.