Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mirisnya Nasib Maeda usai Bantu Kelahiran Proklamasi

Randy Wirayudha , Jurnalis-Rabu, 19 Agustus 2015 |08:18 WIB
Mirisnya Nasib Maeda usai Bantu Kelahiran Proklamasi
Laksamana Tadashi Maeda (Foto: Wikipedia)
A
A
A

JAKARTA – Tidak dimungkiri lagi soal peran Laksamana Tadashi Maeda yang menyediakan rumah dinasnya di Jalan Miyako-Doori No.1 (kini Museum Perumusan Naskah Teks Proklamasi, Jalan Imam Bonjol No.1 Jakarta Pusat).

Maeda merelakan rumah dinasnya itu untuk dijadikan tempat Soekarno, Mohammad Hatta, dan Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo membidani lahirnya teks proklamasi. Memang tak lama pasca-proklamasi dibacakan, pihak Rikugun (AD Jepang) bersikap biasa saja.

Ketika Soetardjo Kartohadikoesoemo diutus untuk melaporkan bahwa pernyataan kemerdekaan Indonesia sudah dilantangkan di rumah Soekarno (Jalan Pegangsaan Timur 56), pihak Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer) tak merespons dengan menangkapi para tokoh-tokoh Indonesia.

“Setelah proklamasi, ada proses lapor dengan mengutus Soetardjo ke Gunseikan, kantornya (perwira tertinggi angkatan Perang Jepang di Indonesia, Mayjen Moichiro) Yamamoto,” ungkap Jaka Perbawa, kurator Museum Perumusan Naskah Proklamasi kepada Okezone.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement