Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mirisnya Nasib Maeda usai Bantu Kelahiran Proklamasi

Randy Wirayudha , Jurnalis-Rabu, 19 Agustus 2015 |08:18 WIB
Mirisnya Nasib Maeda usai Bantu Kelahiran Proklamasi
Laksamana Tadashi Maeda (Foto: Wikipedia)
A
A
A

“Soetardjo lapor bahwa Indonesia sudah mengumumkan kemerdekaan setelah ada pertemuan di rumah Maeda. Tapi ternyata Yamamoto enggak marah, biasa saja. Tidak ada sikap untuk menangkapi para tokoh,” tambahnya.

Tapi sayangnya, nasib Maeda di kemudian hari begitu miris. Tidak lama setelah Republik Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, sekutu datang dua bulan berselang.

Tujuan sekutu tentu saja untuk melucuti dan memulangkan bala tentara Dai Nippon (Jepang) setelah negeri matahari terbit itu kalah dalam Perang Pasifik. Ketika sekutu tahu bahwa perwira Kaigun (AL Jepang) itu terlibat proses Indonesia merdeka, hotel prodeo jadi “kediaman” berikutnya untuk beberapa saat.

“Tapi efeknya ya ke Maeda. Ketika sekutu datang pada September 1945, dia sempat ditangkap dan dipenjara. Maeda ditahan di penjara Glodok. Kalau sekarang letaknya di belakang pertokoan Glodok,” lanjut Jaka.

“Dia dipenjara di sana beberapa bulan. Tahun 1946 dia masih ditahan, tapi sudah di rutan (rumah tahanan) Salemba. Baru pada 1947, dipulangkan (ke Jepang) bersamaan dengan perginya Inggris dari Indonesia,” sambungnya lagi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement