Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mirisnya Nasib Maeda usai Bantu Kelahiran Proklamasi

Randy Wirayudha , Jurnalis-Rabu, 19 Agustus 2015 |08:18 WIB
Mirisnya Nasib Maeda usai Bantu Kelahiran Proklamasi
Laksamana Tadashi Maeda (Foto: Wikipedia)
A
A
A

Bukannya bisa lega setelah kembali ke Tokyo, Maeda justru diseret ke Mahkamah Militer Jepang. Tapi diseretnya Maeda ke meja hijau bukan karena membantu Indonesia ke gerbang kemerdekaan, seperti yang dialaminya ketika ditahan sekutu.

Maeda dihadapkan ke Mahkamah Militer karena sudah lama diincar karena menjadi petinggi militer Dai Nippon yang kerap melanggar protokoler. Beruntung, Maeda diputuskan bebas tanpa syarat usai beberapa kali menjalani pengadilan.

Pasca-Mahkamah Militer, Maeda memilih menjalani sisa hidupnya sebagai rakyat biasa dan melepaskan segala atribut militernya, sekaligus melepaskan diri pula dari dunia politik.

Maeda sendiri disebutkan setidaknya masih sempat bersua lagi dengan Soekarno pada medio 1968. Saat itu, Maeda yang menginjak usia 70 tahun tengah terbaring sakit dan Soekarno, membesuknya ke Tokyo. Maeda sendiri menghembuskan nafas terakhirnya pada 13 Desember 1977 pada usia 79 tahun.

(Muhammad Saifullah )

Halaman:
Lihat Semua
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Banner
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement