Menkes: Petugas Kesehatan Harus Fokus Jaga Jamaah Haji
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek melarang seluruh petugas kesehatan untuk melakukan ibadah haji selayaknya jamaah lain. Menurutnya, petugas kesehatan harus fokus pada kesehatan jamaah.
"Petugas haji tidak boleh ikut naik haji, jadi mereka fokus jaga jamaah, di tiap kloter ada lima petugas, data saat ini ada 37 jamaah sakit berat dan 123 sakit sedang, sisanya sehat," terangnya saat jumpa pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (21/8/2015).
Nila juga meminta seluruh jamaah haji Indonesia mawas diri dengan menjaga kesehatan, serta kebersihan lingkungan sekitar saat melakukan ibadah haji. Menurutnya, sejak sembilan bulan lalu, Kemenkes telah berupaya memastikan kesehatan para jamaah untuk meminimalisir risiko sakit saat di tanah haram.
"Kesehatan sudah sejak lama kerjasama dengan Kemenag, memang banyak yang lansia," terangnya
Dia menambahkan, kesehatan jamaah haji merupakan modal yang sangat penting untuk menjamin kelancaran dan kekhusukan beribadah. Karenanya, Nila memilah jamaah haji dengan beberapa kategori penyakit yang diderita.
"Kami bagi penyakit berat sedang dan sehat, yang sakit berat kita kasih tanda gelang merah, sedang kita kasih tanda kuning, biar nanti petugas selalu mengingatkan jamaah," terangnya.
Selanjutnya, Nila meminta seluruh jamaah tak langsung meminta atau mendaftarkan diri ke rumah sakit di Makkah maupun Madinah saat sakit. Sebab, penularan Virus Mers yang begitu ditakuti lebih banyak terjadi di rumah sakit.
"Kami ingatkan betul soal virus dari unta atau Mers, karena hawatir virus, jangan minum susu unta yang belum di masak, kalau batuk kami berikan masker dan desinfektan," tandasnya.
(Fiddy Anggriawan )
