BENGKULU - Sejak beberapa pekan terakhir, pengrajin dan kolektor batu akik di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, khususnya saat ini mulai meredup atau tiarap.
Kondisi ini membuat sebagian pengrajin batu akik terpaksa menutup usaha jasa pengasahan batu, lantaran pencinta dan kolektor batu sudah 'loyo' untuk mengasah dan membeli batu akik. Akibatnya, masyarakat Bengkulu yang dulunya sebagai pengrajin batu akik beralih profesi menjadi pedagang.
''Sebagian pengrajin batu akik di Kota Bengkulu sudah mulai sepi dan sebagian sudah menutup jasa pengasahan batu. Itu dikarenakaan warga sudah sangat jarang untuk mengasah batu akik,'' kata salah seorang kolektor batu akik di Kota Bengkulu, Andi Wales, Jumat (18/9/2015).
Ia mengatakan, meredupnya musim batu akik di Bengkulu, diduga dipengaruhi banyak hal. Mulai dari pemenuhan kebutuhan masyarakat yang mulai meningkat, seperti harga bahan pokok yang mahal, biaya sekolah anak, serta pengaruh lainnya.
''Saya secara pribadi tidak tahu penyebab lesunya batu akik. Bisa jadi saja karena masa musim batu akik di Bengkulu sudah tidak begitu diminati dan ekonomi warga juga sedang lesu,'' jelas Andi.
Andi pun membenarkan jika banyaknya pengrajin batu akik yang menutup usaha dan mencari alternatif pekerjaan lain dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
''Pengrajin batu akik ada yang beralih profesi sebagai pedagang, serta profesi lainnya. Yang jelas, pekerjaan lama yang ditinggalkan selama ini kembali digeluti,'' pungkas Andi.
(Fiddy Anggriawan )