Ajaran komunis yang dikenalkan dan disemaikan pertama kali oleh Karso dan Ngalim, warga Blitar itu tumbuh pesat.
Karso dan Ngalim adalah tokoh komunis angkatan 1926. Keduanya tewas dalam agresi militer Belanda tahun 1949. "Tapi sebenarnya yang paling memantik kemarahan masyarakat adalah aksi sepihak, "jelas Chudlori.
Kayubi dalam setiap orasi di depan kader Ansor Banser menegaskan, PKI sudah terang-terangan merebut harta warga NU. Masak kita diamkan saja. Mari kita lawan! Demikian Orasi saat itu.
Menurut dia, pembunuhan orang PKI pertama kali disepakati berjamaah pada malam Jumat 14 Oktober 1965. Korbanya Jiang, seorang tionghoa tokoh Baperki yang menjadi tukang pukul andalan PKI.
Rumah Jiang di sebelah barat terminal Kota Blitar diserbu Ansor dan Banser. Jiang disembelih di halaman rumahnya.
Orang-orang Ansor dan Banser juga menyerbu dan menduduki markas PKI di Kota Blitar. Pengikut PKI yang terlambat menyelamatkan diri langsung dihabisi.
KH Abdurrochim Sidik dalam buku "Banser Berjihad Menumpas PKI" mengatakan, sebelum pembantaian berjamaah malam hari, pembunuhan sudah terjadi siang harinya.
Sebelum gerakan serentak malam hari, sejumlah Ansor Banser lebih dulu menghabisi pengurus PKI di wilayah Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
"Tidak sedikit orang-orang PKI yang meninggalkan rumahnya. Begitu mendengar suara takbir mereka langsung kabur pontang panting, "kenang Chudlori.
Setelah malam Jumat itu, kata Chudlori, pembunuhan terhadap orang PKI berlanjut tanpa kenal waktu pagi, siang maupun malam.
(Abu Sahma Pane)