MacDonald juga mengundang Gubernur Soerjo dan Moestopo untuk naik ke HMS Waveney dan berunding dengan Mallaby. Sebuah ajakan yang ditolak halus Gubernur Soerjo lantaran Moestopo lebih ‘ogah’ bicara dengan pihak Inggris.
“Lebih baik Anda kembali ke kapal Anda. Terima kasih sudah datang menemui saya. Saya percaya pada Anda, tapi Moestopo tidak,” cetus Gubernur Soerjo kepada MacDonald.
Pertemuan tak berbuah positif, Mallaby memutuskan untuk tetap menurunkan pasukannya. Adapun perwira intel dan perwira laut Inggris menyarankan untuk lebih dulu menunggu “izin” dari Moestopo, setelah pihak intel mengirim orang untuk bertemu Moestopo di dalam kota.
Namun Mallaby menolak. “Kami tidak menerima perintah dari siapapun!,” ketus Mallaby yang kemudian menurunkan pasukan pertamanya pada sekira pukul 15.15. Pasukan Brigade ke-49 “Fighting Cock” segera menguasai beberapa tempat, terutama stasiun radio dengan bersenjata lengkap dan bayonet terhunus.
Malam harinya, Kolonel L.H.O Pugh ditemani dua perwira bawahan datang menemui Moestopo. Pugh ingin menjabarkan maksud kedatangan Inggris, di mana mereka hanya ingin mengurus para interniran dan tak ingin mencampuri urusan republik dengan NICA (Nederlandsch Indië Civil Administratie).