JAKARTA - Tiga isu penting dibahas dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto saat keduanya berbincang di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Isu tersebut yakni di bidang ekonomi dengan mengembangkan energi terbarukan dan efisiensi energi dan juga di bidang ekonomi digital, selain itu isu global terkait perdamaian di timur tengah, dan perubahan iklim dunia.
"Kita memiliki keprihatinan yang sama, dan saya menyampaikan pentingnya tumbuhnya penyelesaian konflik secara damai, dan budaya toleransi. Kita juga bahas isu perubahan iklim," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Selasa (3/11/2015).
Jokowi menegaskan, bahwa Indonesia berkomitmen agar negara industri dapat memberikan contoh pengurangan emisi, dan dukungan implementasi pada negara berkembang.
Sementara itu, Presiden Republik Finlandia, Sauli Niinisto menyampaikan rasa terimakasihnya atas undangan kenegaraan dari Indonesia.
"Finlandia dan Indonesia menikmati hubungan yang sangat dekat. Hubungan kerja sama kita berdasar atas tradisi yang telah lama terjalin, 61 tahun, salah satu milestone penting adalah perjanjian helsinski mengenai perdamaian Aceh," ujar Niinisto.
Dan saat ini, sambungnya, kerja sama ekonomi merupakan inti dari kunjungan yang dilakukannya ke Indonesia. "Saya senang membawa pakar dan pengusaha dari Finlandia. Saya sangat senang telah mengidentifikasikan sektor yang bisa menguntungkan, kita berdiskusi pada sektor ekonomi dan energi, ada juga peluang peningkatan kerja sama di bidang pendidikan," terangnya.
Karena itu, Niinisto berharap Jokowi bisa menyambangi Finlandia dalam waktu dekat sebagai kunjungan balasan atas apa yang dilakukannya. "Seperti yang saya katakan, kita menyambut Anda di Finlandia sesegera mungkin, dan kita akan menyambut Anda di Finlandia," tandasnya.
(Awaludin)