Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Transgender AS yang Hamil dan Lahirkan Bayi Perempuan

Jihad Dwidyasa , Jurnalis-Sabtu, 14 November 2015 |06:29 WIB
Kisah Transgender AS yang Hamil dan Lahirkan Bayi Perempuan
Kisah transgender AS yang hamil dan lahirkan bayi perempuan (Foto: Daily Mail)
A
A
A

PHILADELPHIA – Seorang transgender asal Philadelphia, Amerika Serikat (AS), bernama Keyden Coleman (29) menceritakan kisahnya ketika dia hamil dan melahirkan seorang bayi perempuan, setelah satu dekade mengalami masa transisi dari status lamanya sebagai perempuan.

Kayden Coleman dan pasangannya Elijah (27), mengaku tak siap untuk memberitahu bayi mereka yang diberi nama Azaelia tentang keluarganya yang tak wajar itu. Mereka baru siap menceritakan hal itu ketika Azaelia berusia lima tahun.

Kisah ini berawal sekira dua tahun lalu. Coleman ketika itu menatap cermin dan melihat benjolan besar diperutnya.

“Saya merasa seperti ada bantal dibalik baju saya. Namun, faktanya memang tidak ada bantal. Ini asli hanya perut saya,” ujar Coleman, sebagaimana dilansir Daily Mail, Sabtu (14/11/2015).

“Saya bersama pasangan saya kemudian bercanda untuk mengetes kehamilan. Namun tak disangka, ternyata saya benar-benar hamil,” tambahnya.

Coleman menambahkan, dirinya tidak akan dapat lupa ketika dinyatakan positif hamil. Sebab, selama hampir satu dekade Kayden Coleman telah hidup sebagai pria, bukan lagi perempuan.

Dia telah memberi kabar kepada teman-teman dan keluarganya bahwa dia telah menjadi pria transgender, setelah menerima hormon testosteron selama lima tahun, telah tumbuh rambut di wajah dan menjalani mastektomi (penghapusan payudara).

Namun, ternyata takdir berkata lain. Meski telah menerima hormon laki-laki, Kayden Coleman ternyata hamil. Dia awalnya tertegun ketika pertama kali menyadari perutnya membesar bukan karena kurang latihan olahraga, namun karena ada bayi di dalamnya.

“Saya tidak pernah berpikir akan hamil. Karena sudah menerima hormon laki-laki, saya tidak berpikir itu adalah sebuah kemungkinan. Ini pasti kejutan.” ucapnya.

Pria transgender itu diketahui hamil ketika sedang rehat setahun untuk menerima hormon laki-laki. Hal itu menurut dokter yang menanganinya harus dilakukan sebelum menjalani operasi mastektomi.

“Untuk mastektomi Anda harus berhenti menerima hormon laki-laki selama enam minggu,” ujar Coleman menirukan ucapan dokternya.

Pria transgender itu diketahui telah menikah dengan pasangannya pada Juli 2013. Kini pasangan itu memiliki anak perempuan yang belum paham mengapa kedua orangtuanya sama-sama pria.

(Jihad Dwidyasa )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement