Saat ini, diakui Ahok ada sekitar seribu hingga dua ribu CCTV yang telah terpasang. Selain itu, pemasangan juga akan dilakukan di titik-titik rawan tawuran dan tindak kejahatan. Teknologi yang digunakan kemungkinan gambar wajah orang dapat terlihat dengan jelas, juga gambar seperti plat mobil untuk pengendalian lalu-lintas dan ketertiban jalan.
"Ada yang titik tawuran kita juga pasang banyak. Di Johar Baru tajem, sampai plat nomor sama muka orang bisa kita lihat kalau di zoom. Nah kalau hujan aku sudah mulai was was," ucapnya.
Selain terkoneksi langsung dengan telepon genggam Gubernur, akses CCTV jingga bisa diakses warga DKI melalui sistem smart city. Namun tidak semua titik bisa diakses oleh warga.
"Tapi orang hanya lihat, makanya kita pertimbangkan mana orang boleh lihat dan mana orang yang enggak boleh lihat. Kita akan kerjasama dengan polisi dan kelurahan akan atur. Kita pengen semua warga nanti bisa liat juga di smart city. Nah ini model dilakukan, kita minta cctv harus dipasang," tukas Ahok.
(Awaludin)