Akan tetapi ketika masih di udara dengan parasutnya, mereka ditembaki dengan senapan mesin pemberontak Suriah. Peshkov tewas, sementara Murakhtin selamat.
“Saya tak sabar untuk kembali – saya masih punya utang untuk dipenuhi (balas dendam) kepada komandan (Peshkov),” seru Murahktin, seperti dikutip Daily Star, Jumat (27/11/2015).
Dalam kesempatan yang sama, Murakhtin juga membantah klaim Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, di mana Angkatan Udaranya dikatakan sudah memberi 10 kali peringatan sebelum Sukhoi Rusia ditembak jatuh.
“Tidak ada peringatan, baik yang disampaikan (Turki) lewat radio maupun secara visual. Tak ada kontak sama sekali dari militer Turki. Kami juga tak melanggar wilayah Turki,” lanjutnya.
“Jika mereka ingin memperingatkan kami, semestinya jet mereka menampakkan diri dengan terbang di jalur paralel. Tapi tak ada kontak dan tiba-tiba sebuah misil mengenai ekor pesawat kami,” tandas Murakhtin.
(Muhammad Saifullah )