"Dalam pertarungan di Pilkada, partai-partai politik besar yang bisa menghalalkan segala cara, sehingga menabrak etika politik," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Pemuda Ansor Kalteng, Suhardi menilai, jika melihat dalam pertarungan calon Gubernur Kalteng sejak awal terlihat adanya ketidakjujuran. Jika ini terjadi bagaimana ketika sudah memimpin Kalteng, di mana rakyat membutuhkan pemimpin dengan visi dan misi yang jelas, serta jujur.
"Masyarakat menginginkan pemimpin baru yang jujur, memiliki visi dan misi yang jelas untuk menyejahterakan Kalteng," tandasnya.
Sebelumnya pada Rabu 16 Desember 2015, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz melaporkan dugaan pemalsuan tanda tangan pencalonan paslon Gubernur Kalteng, Ujang Iskandar dan Jawawi.
(Fahmi Firdaus )