ATHENA – Patung Apollo, Dewa Matahari dalam mitologi Dewa-Dewi Yunani setinggi 30 meter di Yunani akan dibangun kembali menjadi lima kali lipat tingginya. Dengan demikian, patung bersejarah tersebut akan melampau tinggi Patung Liberty di muara Sungai Hudson, New York, Amerika Serikat (AS) yang memiliki tinggi 93 meter.
Arsitek Yunani berencana membangun ulang patung salah satu dari 12 Dewa Olimpus itu karena patung aslinya sudah ambruk akibat gempa 2000 tahun yang lalu.
Kolosus atau patung Helios yang terletak di pelabuhan Pulau Rodos, Yunani yang baru masih menggunakan konsep yang sama, yakni sang dewa diberdirikan dengan posisi mengangkangi dua dermaga pulau tersebut. Sehingga kapal-kapal bisa melintas di bawahnya.
Wajahnya menghadap ke laut Aegean. Patung setinggi 150 meter itu akan dibangun sebagai mercusuar terbesar yang terletak di tangan kanan yang mengangkat wajan di atas kepalanya.
Dengan tinggi menjulang, monolit itu selain akan terlihat jelas oleh kapal-kapal yang hendak lewat hingga ke Pantai Turki jauhnya, sekira 35 mil.
Selain bermanfaat sebagai mercusuar, patung Apollo juga dijadikan tempat wisata. Di dalamnya, akan dibangun perpustakaan, museum dan toko-toko yang diprediksi akan mengeruk keuntungan hingga 35 juta euro setahun.
Pori-pori kulit Apollo dirancang sebagai ventilasi dan panel surya, yang menyediakan listrik untuk mercusuar dan berbagai elektronik lainnya, sekaligus sumber penerangan ruang di dalam patung.
Dilaporkan Mirror, Sabtu (26/12/2015), biaya pembangunannya mencapai 250 juta euro atau Rp3,7 triliun. Kali ini pemerintah yang sudah bangkrut tentu tak mampu membiayai pembangunan kolosus tersebut. Pemerintah berharap pendapatan pariwisata lah kelak yang akan melunasi pembayarannya.
Kolosus ini pertama kali dibangun antara 292 dan 280 SM. Patung ini termasuk satu dari tujuh keajaiban dunia kuno. Arsiteknya bernama Chares dari Lindos. Kini, seorang arsitek lain, Aris A Pallas (29) dipercayakan untuk merenovasi ulang ikon Pulau Rodos tersebut.

“Kami ingin menghidupkan kembali simbolisme ini ke dalam benak orang-orang. Dengan penyatuan sumber daya manusia dan bantuan keuangan dari seluruh dunia, saya yakin, patung ini mampu dijadikan lambang globalisasi yang menumbuhkan kembali makna sejarah dan budaya tradisional yang melekat pada Kolosus dari Rodos ini,” terang Pallas.
Sekadar informasi, enam keajaiban dunia kuno yang masih bertahan adalah Patung Primida Giza di Mesir. Bangunan ikon lainnya yang sudah rubuh ialah Taman Gantung Babilonia, Patung Zeus di Olympia, Kuil Artemis di Efesus, Mausoleum di Halicarnassus, Kolosus Rodos dalam berita ini dan Mercusuar Iskandariyah di Pulau Pharos.
Berikut ini video rancangan grafis selengkapnya:
(Wikanto Arungbudoyo)