“Setelah mendapat pengobatan rasa sakit itu berangsur-angsur berkurang,“ pungkasnya.
Kepala Desa Moyoketen Sunyoto membenarkan nyamuk chikungunya telah menyerang warganya. Bahkan, ia memprediksi wabah akan meluas mengingat musim tidak menentu. “Bisa jadi meluas mengingat antara musim penghujan dan kemarau belum menentu, “ujarnya.
Sebagai pencegahan agar tidak meluas, Sunyoto langsung mengambil langkah pengasapan (fogging) ke seluruh tempat yang ditengarai sebagai sarang nyamuk. Selain itu, pihaknya juga mendorong seluruh warga untuk melakukan pola 3 M.
“Sosialisasi dan fogging terus kita lakukan untuk melokalisir kasus yang ada,“ pungkasnya.
(Arief Setyadi )