“Kami melakukan ini karena kami percaya bahwa rekomendasi ini merupakan cara yang tepat untuk mengkomunikasikan risiko (Microcephaly),” papar Menteri Kesehatan Kolombia, Alejandro Gaviria, dikutip BBC, Sabtu (23/1/2016).
“Akan ada konsekuensi yang serius jika hamil,” tambahnya sembari menjabarkan soal 13.500 kasus kelainan Microcephaly yang sudah tercatat di Kolombia.
Pun begitu, rekomendasi pemerintah Kolombia justru dianggap naif oleh aktivis hak wanita dari Women’s Link Worldwide, Monica Roa. “Sungguh naif untuk meminta wanita menunda kehamilan dalam konteks negara seperti Kolombia,” timpalnya.
“Di Kolombia, lebih dari 50 persen kehamilan terjadi bukan karena direncanakan. Belum lagi di semua kawasan Kolombia, kekerasan seksual terus terjadi,” tandas Roa.