MEDAN – Warga Kota Medan meminta kepada pemerintah dan aparat kepolisian agar membubarkan Organisasi Kepemudaan (OKP) maupun Organisasi Masyarakat (Ormas) yang sering terlibat bentrok.
Menurut Hatopan Parapat warga Jalan Sekip Medan, bentrokan IPK-PP di Medan sejak Sabtu hingga Minggu kemarin telah merugikan warga Medan karena terganggunya kenyamanan dan keamanan.
Hatopan menyatakan,bentrokan PP-IPK sebagai salah satu contoh sikap OKP tersebut yang hanya membuat onar dan tak memiliki fungsi apapun bagi warga.
Menurutnya, arogansi OKP juga menjadi perhatian aparat keamanan seperti ketika adanya pelantikan pimpinan ranting atau kecamatan, kedua OKP tersebut sering melakukan konvoi di jalanan dengan menguasai jalan sehingga mengganggu pengguna lalu lintas lain.
“Mereka seolah-olah raja jalanan pawai dengan mengenakan atribut menguasai jalanan menutup jalan dan akses umum seperti yang terjadi di Jalan Pabrik Tenun, pekan lalu,” ujarnya.
Bahkan menurut Hatopan, bahwa OKP sekarang ini sudah seperti penyamun dengan mendatangi rumah-rumah pengusaha dengan mengajukan proposal atau meminta langsung uang dengan dalih OKP.
Hal serupa juga dikatakan, Akiang, seorang pengusaha show room mobil di kawasan Jalan Nibung Raya Medan.
Menurut Akiang, modus mengajukan proposal untuk meminta dana setiap pekan menyulitkan pengusaha. Bahkan tidak segan, OKP tersebut bertindak ala preman dengan cara-cara kekerasan meminta uang.
“Saya kira sudah perlu dibubarkan saja, kerjanya hanya ‘nanduk-nanduk (minta uang) datang gerombolan bawa-bawa proposal ormas meminta uang,” ujarnya.
Dia meminta agar OKP dibubarkan saja dan meminta Polresta Medan untuk mengaktifkan kembali tim pemburu preman sehingga pengusaha nyaman.
(Muhammad Sabarudin Rachmat (Okezone))