Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jessica si Petugas Ambulance Tak Bantu Mirna Ketika Sekarat

Dara Purnama , Jurnalis-Kamis, 04 Februari 2016 |07:25 WIB
Jessica si Petugas Ambulance Tak Bantu Mirna Ketika Sekarat
Jessica Kumala Wongso teman Mirna yang dijadikan tersangka (foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Ayah Wayan Mirna Salihin, Darmawan Salihin kecewa berat terhadap Jessica Kumala Wongso, tersangka pembunuh anaknya usai menenggak kopi Vietnam mengandung sianida di Kafe Olivier West Mal Grand Indonesia.

Sebagai mantan petugas New Southwest Ambulance di Australia, Jessica yang memiliki pengalaman merawat pasien seharusnya menolong Mirna yang ketika itu sekarat usai menyeruput kopi, tapi Jessica hanya diam saja tak memberikan bantuan.

Menurut Darmawan, Jessica tidak peduli ketika mengetahui Mirna tengah jatuh tak sadarkan diri usai menyeruput kopi tersebut.

"(Jessica) di Australia itu dia kerja di ambulance, kalau di ambulance lihat temen-nya klepek-klepek begitu mau mati, kalau saya, saya panik. Rame saya bikin itu kopi (Kafe Olivier). Bisa saya balikin meja, apa nih, gua bisa jadi tersangka nih. Lu kasih apa nih. Kan seperti itu. Ini (Jessica) kan enggak," katanya di Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One.

Bahkan ketika Mirna di bawa ke klinik, Jessica tetap terlihat tenang sambil menyatukan semua jarinya.

"Waktu kejadian si Mirna mau diambil dan dibawa ke tukang klinik yang di atas. Dia dengan tenangnya begini (saling memegang semua jarinya). Mungkin dia megang itu barang (sianida). Setelah itu dia begitu aja, dia duduk. Lihat ke atas (CCTV) ngapain coba? Naluri sebagai ayah tahu (Jessica yang membunuh Mirna). Orang lain enggak ngerti," kisahnya.

Diketahui saat pertama kali Mirna ambruk Jessica tidak segera memberikan upaya pertolongan, malahan Dokter Joshua lah yang memberikan penanganan medis pertama terhadap Mirna di Klinik Damayanti Grand Indonesia (GI). Joshua menegaskan, Mirna tidak memiliki latar belakang penyakit yang berbahaya.

"Usia pasien (Mirna) juga masih muda, tidak seperti orang ayan, stroke, atau jantungan, hanya pingsan biasa saja, tidak ada tanda-tanda yang mengerikan kalau dia akan meninggal begitu cepat," katanya kepada wartawan di Klinik Damayanti, Jumat 8 Januari 2016.

Saat memeriksa kondisi korban, Joshua menyatakan tidak ada kelainan secara fisik, bahkan kondisi Mirna normal seperti orang pada umumnya.

"Denyut nadi‎ 80 kali per menit dan itu normal, pernapasannya juga 16 kali per menit normal," tambahnya.

(Muhammad Sabarudin Rachmat (Okezone))

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement