Hafi mengatakan, setelah memimpin perang Khaibar nabi menginap di kawasan Khaibar. Kawan ini berada sekitar 150 Km dari Kota Madinah. Kawasan dalam bentuk pegunungan itu berdiri benteng pertahanan kaum yahudi Madinah. Di tengah perjalanan Nabi menginap di perjalanan namun masih di wilayah Khaibar.
Di penginapan tersebut, ada seorang perempuan yang mengaku ingin berterima kasih kepada Nabi dan mengucap syukur atas kemenangan di Khaibar itu. Perempuan tersebut menghidangkan Kambing bakar. Dan perempuan itu berkata bahwa kambin ini dibuat khusus untuk Nabi sehingga hanya boleh dimakan oleh Nabi.
"Rupanya kambing bakar itu telah dibubuhi racun yang sangat dahsyat hingga Nabi terlihat badannya berkeringat, panas. Dan dalam literatur tersebut karena kehebatan tubuh nabi maka racun tersebut baru berakibat Nabi meninggal setelah tiga tahun kemudian. Dan ternyata benar, secara medis Nabi meninggal karena racun tersebut tiga tahun setelah peristiwa itu," jelas Hafi.
Pasca peristiwa tersebut, Nabi tidak mengusut kasus tersebut. Karena khawatir akan menimbulkan kepanikkan umat saat itu.Bahkan, perempuan yang manaruh racun di dalam kambing bakar itu hingga saat ini tidak terungkap. Nabi menceritakan peristiwa itu kepada Istrinya Aisyah binti Abu Bakar dan kemudian Aisyah menceritakan kepada Keponakkannya Urwah Bin Zubair dalam Hadist Shahih Muslim.
"Secara logika nabi tidak tahu kalau sedang diracun. Dan kalau Nabi tahu bahwa makanan itu dibubuhi racun dan tetap dimakan, namanaya bunuh diri," ujar peneliti asal Madura ini.
(Angkasa Yudhistira)