“Apakah Islam atau Muslim mengajarkan dan mendukung kekerasan atau keduanya adalah kata-kata yang tidak ingin diletakkan Nike dalam produknya?” lanjut dia.
Pertanyaan Nabeel ini segera mendapat penjelasan dari staf Nike yang mengatakan tindakan itu diambil setelah kontroversi yang terjadi pada 1997 yang menyebabkan protes dari Muslim di seluruh dunia atas produk Nike Air yang bertuliskan mirip dengan lafaz Allah. Kejadian itu memaksa Nike untuk menarik 38 ribu produknya dari seluruh dunia dan mengumumkan permintaan maaf secara resmi. Nike juga menunjukkan iktikad baiknya dengan menyumbang untuk sekolah dasar Islam di AS.
Produk Nike Air yang mengundang protes pada 1997. (Foto: AP)
Ditambahkan Nike, setelah berkonsultasi dengan anggota Muslim senior dalam tim mereka untuk meminta pendapat, pihaknya menyatakan akan segera memperbaiki hal ini dan telah menarik larangan untuk menggunakan kata Muslim atau Islam dalam modifikasinya. Nike juga akan meninjau kembali kata-kata yang diperbolehkan dan yang tidak dalam fitur modifikasinya.
Meski begitu, kata-kata seperti Allah dan Koran tampaknya tetap akan dilarang untuk digunakan.
(Rahman Asmardika)