Lantaran latar belakangnya yang punya pendidikan cukup tinggi, Soedirman kala itu bisa lulus dengan pangkat tinggi, Daidancho (Komandan Batalion) setelah mengenyam pendidikan di pusat pelatihan PETA Bogor.
Ini yang kemudian menjadi modal buat Soedirman, untuk turut terjun dan berperan besar dalam revolusi Indonesia dalam lingkup Tentara Keamanan Rakyat (TKR), hingga Tentara Nasional Indonesia (TNI), sebagai panglima pertama angkatan perang Indonesia.
“Figur Pak Dirman juga dipandang sebagagi seorang prajurit ksatria. Negeri Jepang kan sangat menjunjung tinggi sifat-sifat ksatria dan keperwiraan,” papar penggiat sejarah, Wahyu Bowo Laksono kepada Okezone, menyoal patung Soedirman tersebut.
“Pak Dirman dipandang sebagai simbol atau mewarisi jiwa samurai. Mengabdi kepada bangsa dan negaranya sepenuh hati dengan seluruh jiwa dan raganya,” tambahnya.