Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bangunan Kebahagiaan Ridwan Kamil, Mengubah Beijing Jadi Lebih Manusiawi

Oris Riswan , Jurnalis-Rabu, 16 Maret 2016 |11:38 WIB
Bangunan Kebahagiaan Ridwan Kamil, Mengubah Beijing Jadi Lebih Manusiawi
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Foto: Oris/Okezone)
A
A
A

BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) merupakan arsitek kelas dunia. Karyanya tersebar di berbagai negara. Hal itu memiliki sisi prestisius tersendiri baginya sebagai arsitek.

Beberapa karya rancangan Emil di antaranya Marina Bay Waterfront di Singapura, Ras Al Kaimah di Uni Emirat Arab, Suzhou Retail Waterfront di China, dan Masjid Beijing Islamic Centre.

Di dalam negeri, Emil juga merancang arsitektur bangunan indah, di antaranya Masjid Agung Sumatera Barat, Masjid Cibubur, Masjid Al Irsyad di Kota Baru Parahyangan, Medan Focal Point, Museum Taufik Hidayat, serta rumah botol yang jadi tempat tinggalnya.

Karya-karya Emil dengan mudah bisa dicari di dunia maya. Bahkan sudah banyak pemberitaan soal karya alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut. Dari sekian banyak karya di dalam dan luar negeri, ada satu yang paling memuaskannya, yaitu di Beijing, China.

"Ada namanya Beijing Finance Street Super Block. Itu sudah jadi 100 persen. Itu desain 2003 dan selesai 2008," ujar Emil, Rabu (16/3/2016).

Yang membuatnya merasa puas adalah dikarenakan bangunan tersebut benar-benar sesuai harapannya. "Bahagianya tarikan tangan saya yang bangunannya melengkung, yang bergerigi. Itu di lapangan jadi," ungkapnya.

Secara umum, di bagian tengahnya Beijing Finance Street Super Block terdapat ruang terbuka hijau. Bahkan area parkir tidak terlihat di permukaan.

 

"Saya mengubah Kota Beijing menjadi lebih manusiawi dengan mengurangi parkir di depan gedung. Di dunia arsitektur, seperti itu terobosan besar sehingga parkirnya enggak kelihatan dari jalan, hanya kelihatan trotoar saja. Kebahagian saya itu," tutur Emil.

Dijelaskannya, ia memenangkan sayembara tersebut mewakili perusahaan di Hongkong untuk desain tersebut. Ia pun memimpin proyek itu dan akhirnya benar-benar terwujud.

Sementara setelah memiliki berbagai karya di dalam dan luar negeri, apa karya Emil setelah menjadi orang nomor satu di Kota Bandung? Ia merancang berbagai fasilitas publik. Tapi hal itu belum membuatnya bahagia. Sebab ia belum membuat karya arsitektur yang luar biasa.

Karena itulah ia menggagas pembangunan Bandung Technopolis yang merupakan konsep kawasan terpadu di Gedebage. Di sana akan ada perumahan, industri keratif, pusat bisnis, apartemen, ruko, pusat perbelanjaan, hingga pusat pemerintahan.

Desain arsitekturnya dibuat seindah mungkin dibarengi kecanggihan fasilitasnya. Kawasan itu akan jadi wujud Kota Bandung yang canggih tetapi ramah lingkungan. "Saya lagi buat Bandung Technopolis, cuma memang lama saja prosesnya," cetusnya.

Hal yang membuatnya sulit mewujudkan Bandung Tecnopolis adalah persoalan anggaran. Sebab, untuk mewujudkannya dibutuhkan anggaran sangat besar. Tapi hal itu akan diupayakan terwujud agar ia punya karya monumental sebagai Wali Kota Bandung. "Kebahagiaan saya akan sama seperti Beijing Finance Street kalau Bandung Technopolis jadi," tandas Emil.

(Abu Sahma Pane)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement