SUBANG - Wali Kota Bandung yang juga tokoh muda Jawa Barat Ridwan Kamil meminta generasi muda jangan sampai dirusak oleh ideologi radikal. Untuk itu, perlu upaya serius mengkampanyekan nilai-nilai kebhinnekaan keberagaman ini seperti yang dilakukan Taruna Merah Putih (TMP) dan Gerakan Pemuda Ansor di sejumlah daerah.
“Saya akan terus kampanyekan nilai-nilai kebhinnekaan keberagaman ini. Saya kira Indonesia tidak diganggu dari luar, tapi saya khawatir Indonesia hari ini sedang diganggu dari dalam,” ujar Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil saat menghadiri Kirab Kebangsaan “Pacasila Rumah Kita” yang diselenggarakan oleh TMP dan Ansor di Lapangan Bintang Fantasi Pamanukan Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (4/3/2017).
Turut hadir dalam Kirab Kebangsaan itu Ketua Umum TMP Maruarar Sirait, Direktur Wahid Institut Yanny Wahid dan sejumlah tokoh-tokoh masyarakar asal Jawa Barat. Acara yang dimulai dengan pawai budaya tersebut juga dihadiri ribuan masyarakat Subang.
Dulu, kata Kang Emil, Indonesia kalah zaman penjajahan karena politik devide et impera (pemecah belah). Sekarang de vide et impera hadir lagi dengan cara-cara ideologi-ideologi yang ekstrim radikal dan berita bohong yang ujungnya menebar kebencian.
Dia bersama tokoh-tokoh pemuda bangsa ingin menggugah anak-anak muda yang sekarang sudah dekat dengan teknologi supaya melakukan perlawanan. Melawan dari sejak pikiran, ucapan, tulisan, atau melawan dengan fisik jika ada yang mencoba memecah belah dan menganggu Pancasila.
“Yang saya suka di sini (Kirab Kebangsaan) diisi dengan kegiataan budaya yang kreatif. Jadi anak muda kreativitas itu saya banget lah ya gitu dalam keseharian,” katanya.
Kegiatan kirab kebangsaan juga menampilkan seni budaya lokal seperti Sisingaan, Angklung, Barongsai, Marawis, Pencak Silat, Reog Subang, Tardug, drumband dan Paskibra terbaik SMA/SMK di Pantura Kabupaten Subang. Panitia juga menyiapkan puluhan stand gratis untuk kuliner terbaik di Pantura Subang.