Namun begitu, perempuan yang kini menjadi simbol pemberontakan Ukraina jauh lebih berambisi untuk menerbangkan pesawat terbang daripada hanya menjadi penerjun payung. Dalam suatu kesempatan wawancara, ia pernah mengatakan bahwa perasannya ketika terbang begitu menakjubkan, rasanya seperti di surga.
Pada 2009, ia lulus dari sekolah Universitas Angkatan Udara dan ditempatkan di resimen penerbangan militer. Awalnya ia hanya dilibatkan dalam navigasi helikopter militer, tetapi dirinya terus menerus mendesak ingin menerbangkan pesawat tempur.
Foto: Wikipedia
Karier militernya terus mengudara. Dia bahkan menjadi kaum feminis yang memperjuangkan kesetaraan gender di kalangan militer Ukraina. Namanya kemudian melejit di Ukraina pada 2011 dan mengundang perhatian media massa untuk membuat film dokumenter berdurasi 20 menit tentang dirinya.
Tiga tahun kemudian, Savchenko menawarkan diri sebagai instruktur di Batalion Aidar, pasukan pertahanan di perbatasan Ukraina. Menyusul terjadinya konfilk separatis yang bergejolak di timur Ukraina. Ia mengambil cuti dari angkatan udara dan bergabung dengan battalion itu sebagai relawan untuk melawan pemberontak yang pro-Moskva. Diwartakan The Guardian, divisi militer ini dikenal berafiliasi dengan kelompok sayap kanan dan persekutuan tentara yang mengagungkan kembali simbol Neo-Nazi.