Ia menyatakan hewan yang dipelihara masyarakat yang paling banyak terserang penyakit. Termasuk sejumlah hewan yang dinyatakan positif terkena flu burung.
"Kalau unggas yang dileihara perusahaan itu, minim terkena penyakit. Sebab mereka diberi vaksinasi dan rutin melakukan pembersihan kandang," ungkapnya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Winda Sri Rahayu mengimbau masyarakat mengandangkan hewan ternaknya agar penyebaran flu burung tidak meluas.
Selain itu, dirinya melaporkan apabila ada temuan hewan mati mendadak. "Kalau ada temuan hewan mati mendadak diharapkan melaporkan ke dinas sedini mungkin agar penanganannya bisa secepatnya," terangnya.
Cara pemeliharaan yang dilakukan masyarakat, sambungnya, sangat riskan menular ke manusia. Sebab, kata Winda, lokasi kandang dengan rumah penduduk itu sangat berdekatan. Selain itu hewan ternak dipelihara begitu saja, tanpa pemeliharaan yang benar dan intensif. "Pemeliharaan unggas seadanya membuat mereka mudah terserang pnyakit," paparnya.
Winda mengimbau agar masyarakat agar tidak mengkonsumsi unggas yang sedang sakit dan menguburkan hewan ternak yang mati mendadak. Serta dianjurkan tidak mengambil hewan mati dengan tangan terbuka.
"Jangan sampai ada unggas yang mati mendadak dibuang sembarang ataupun ke sungai. Gunakan juga masker ataupun sarung tangan ketika mau mengambil unggas yang mati," tandasnya.
(Angkasa Yudhistira)