KUALA LUMPUR – Pemimpin dari seluruh spektrum politik Malaysia dan ratusan pendukungnya yang diketuai mantan Perdana Menteri (PM), Mahathir Mohamad, melakukan unjuk rasa di Kuala Lumpur. Mereka mendesak PM Najib Razaq mundur karena diduga terlibat skandal korupsi sebesar USD700 juta.
Mereka pun berencana mengajukan petisi untuk melengserkan PM Najib karena terlibat dugaan skandal korupsi. "Kepemimpinan (Najib) telah merongrong eksistensi lembaga kita," ujar pria berusia 90 tahun yang memimpin Malaysia selama 22 tahun sebelum pensiun pada 2003 itu.
"Kami ingin hukum dan tindakan Najib menghancurkannya. Dia tidak lagi layak menjadi seorang perdana menteri," ujar Mahathir dalam pertemuan yang dihadiri para pemimpin dari partai berkuasa, oposisi, dan masyarakat sipil, sebagaimana dikutip dari Aljazeera, Senin (28/3/2016).
Bersatunya para kelompok elite dari partai penguasa dan kelompok oposisi merupakan kejadian yang luar biasa. Kelompok ini dibentuk pada awal Maret 2015. Mereka menyerukan agar rakyat Malaysia menjaga negaranya dari bencana dengan cara menggulingkan kepemimpinan PM Najib.
Dalam pertemuan itu turut hadir mantan Wakil PM, Muhyddin Yassin; dan pemimpin senior Partai Demokrat Action, Lim Kit Siang. Gerakan ini juga dipimpin oleh pemimpin oposisi Anwar Ibrahim.